kata kita

  • Sejernih Luka Cinta

    Mengapa ? mengapa ia hadir disaat aku tengah mencoba untuk meraih setitik cinta pada hari-hari bernuansa ini ? seperti liuk angin malam yang melintas di jendela mata hatiku. Berdesir menggetarkan pori-pori dan menegakkan bulu roma.

    Dari yang kutahu, ia begitu lumrah. Justru karena itu aku terbius, terketuk pada sederet kata dan kisah yang dirangkai dengan nada kebijaksanaannya. meskipun terkadang terdengar menjengkelkan bahasa kasarnya. Anehnya, sepanjang aku menerima bujuk rayuan lelaki, kali ini mulutku gagu melihat sepotong luka dalam ceritanya. Sesuatu yang terselubung, sepanjang aku mengenalnya yang pendek.

    Entahlah, namun cinta ini tercecer, aku pernah untuk terluka. Dari sisi kehidupanku, keluargaku, dan aktivitas hampir sama dengan dia. Mungkin saat itu aku terluka dan memerlukan setetes betadin serta selembar perban. Dan dia datang membawa obat itu, salahkah aku jika aku membutuhkan dan dia menawarkan ?

    Aku terpaku acapkali melihat benda itu. Layar kuning yang bertubuh mungil. Tergoda untuk menekan tombol-tombolnya, dan mendengar suaranya !

    ” Hallo assalamu’alaikum..!”

    itu saja ! cukup petunjuk untukku. Memastikan ia baik-baik saja. Tapi ah, tentu saja aku seorang perempuan. Menelpon laki-laki ? sekedar es em es aja barangkali, apakah alasan yang syar’i ? yang tak terlalu mencolok, yang tak terkesan gampangan. Yang mampu meloloskanku dari dosa ! Benar. Aku tak nyaman sekarang, aku membutuhkan teman, bukan sekedar teman untuk pnyembuh luka. tak sembarang orang aku butuhkan sekarang. Dia ada. Aku mengerti dan memahaminya. Begitulah.

    Sinyal memanggil itu berdengung, sekali-dua Ah! kuletakkan gagang telepon di tempat semula. kegelisahan menyeruak. Ya Allah, tolonglah aku !

    Jantungku letih sekali setelah bekerja keras selama tujuh menit barusan. Getar sarafku masih tersisa hingga saat kugenggam pena ini. Ia menelponku !

    “ Lagi apa, hany ?!” ia menyebut nama kesayangannya buatku

    ” Biasa, lagi santai aja.” jawabku datar

    “ Kangen nih, pengen dengerin suara kamu terus “ nadanya sedikit menggoda

    ” Bisa aja, ngrayu nih...jurus gombal !” sindirku

    “ Yee........nggaklah, buat apa aku gombal sama kamu ? gombalanku mahal, hany !”

    “ gitu, ya...?”

    “ Emang!” dia menyakinkan

    Begitulah nada-nada canda yang sering mengalir dari layar genggamku. Diiringi cerita-cerita yang mengalir seperti aliran jeram. Tak berjeda hampir-hampir. Tentu saja aku juga akan menjadi pendengar setia dan berbagi cerita dengannya. Bukankah itu yang aku dan ia butuhkan ? seorang sahabat tempat untu berbagi, tempat bisa sharing. Dari pertama ia katakan hubungan yang baik mengandung tiga unsur : care, fair dan share. Hubungan macam apa? Entahlah, mungkin karena aku dan dia sebagai aktivis yang sama, memiliki gaya guyonan yang hampir sama membuat hubunganku dengan dia semakin fair dan dekat. Meski jarak tak sering mempertemukan aku dengannya. Dan aku tak mempersalahkan itu. Yang membuat aku merasa lebih nyaman dia selalu ada menyapaku, menghiburku dan menyemangatiku dengan kebijaksanaan katanya. Entah hanya sebuah topeng atau sungguhan. yang pasti ia mampu membuatku terbius.

    ”ayahku sakit, aku harus pulang besok pagi, ” kataku dengan suara sedikit lirih dibalik layar genggam

    ” sakit apa hany?” aku dengar suara kagetnya di seberang sana

    ” barusan aku dihubungi keluarga dirumah, ayahku kecelakaan motor tabrak lari ” jelasku lirih.

    ” Innalillah..., ya sudah, kamu yang sabar ya hany, jangan nangis ”

    ” nggak kok, Insya Allah aku tetap kuat dan bisa sabar ”

    ” Nah, gitu dong hanyku...dalam kondisi apapun kita nggak boleh nyerah hany, harus tetap semangat dan kuat jalani hidup dan tetap berdoa saja hany, semoga ayah kamu tidak apa-apa” dia membesarkan hatiku

    ” iya, makacih ya angga,”

    ” iya, hany...smangat ya!” katanya mantap

    ” pokoknya aku ngak ingin lihat kamu sedih, aku ingin buat kamu senang dan tersenyum hany, masih ada yang sayang kamu hany ”

    ” Bukannya Allah menyukai hamba-Nya yang sabar ? kamu harus tetap kuat hany !” katanya lagi

    ” iya, angga aku harus niat bismilah hadapi semua ini ” jawabku mantap

    ” ya, kamu pulang sama siapa besok hany?”:

    ” sama masku ngga, dia jemput aku besok pagi dari malang ”

    ” ok. deh. yang penting kamu selamat! ” demi Allah, aku melesat menembus lapisan-lapisan atmosfir, menyampaikan kata-kata itu pada gugusan di beranda langit sepanjang malam.

    Sekali lagi aku tak habis untuk memikirkan siapa sesungguhnya dia. Orang yang ku kenal dalam waktu singkat ini mampu mengobatiku setelah luka. Bahkan saat-saat aku harus menangis di rumah sakit sekarang. Menatap ayahku terbaring lemas. Angga selalu datang di balik layarku untuk menghiburku. Aku juga yang sering terjatuh menjadi pelampiasan kemarahan ayah dan ibuku. Angga pun yang selalu membangunkan aku, memompa semangatku meski hanya lewat dengungan suara dan serangakian kata yang ia kirim tiap pagi, siang, sore dan malam.

    ” Apa maksud semua ini ? mengapa ia begitu rajin dan menanyakan kabarku, menemaniku, mengajakku bercanda dan membuatku terhibur ? lukaku, kekecewaanku, ia yang tawarkan obatnya. Sebaliknya pula, mengapa harus aku yang menerima, mendengarkan segala keluh kesahnya, mengapa aku yang selalu ada dalam cerita mimpinya. Mengapa aku yang dapat membuatnya nyaman bukan yang lain ?. Pertanyaan-pertanyaan itu menari seiring derak laju roda besi kereta beradu dengan sepasang rel sejajar yang tak pernah bertemu.

    ” Itu siasatnya, akal laki-laki untuk menarik perhatianmu ! ” wajah mas rizal membayang mengucapkan kata-kata itu padaku. Ah, mungkin mas rizal cemburu padaku sehingga ia berani mengatakan itu padaku. Tapi aku bandel dengan mas rizal, dari perasaanku aku tahu sebenarnya mas rizal suka sama aku. Tapi aku sama sekali tak pernah menaruh rasa terhadapnya. Tentu saja mas rizal sedikit kecewa terhadapku.

    Gadis-gadis memang tolol. Mereka begitu percaya pada diri sendiri, yakin mereka tahu yang paling baik. Rasanya tak ada sesuatu yang mengingatkan gadis-gadis tentang tipe laki-laki tertentu dari dalam mereka sendiri. Orang tua atau teman mereka mengingatkan tapi tak mereka hiraukan. Seorang gadis justru semakin tertarik kalau ada yang memberitahu bahwa pacarnya bukan pria baik-baik. Dia merasa cintanya bisa mengubah laki-laki itu.

    Tahu kan ? tantu saja terlihat betapa berbedanya keadaan. Aku bukan gadis seperti mereka kebanyakan. Pacaran pun tak pernah. Hati ini kujaga hingga tak setitik noktah. Namun.....sekali ini aku kalah !.

    Bukan seperti itu yang aku inginkan. Berjalan berdua bergandengan tangan. Tertawa mengumbar kesenangan merajai jalan. Bukan ! aku hanya ingin ia tahu, tidak semua perempuan gila harta. Pengalaman sekali dua kali digoda perempuan tajir dan mencintai atas nama harta. Karena alasan finansial pula yang katamu banyak perempuan yang nempel. Tidak bisa digunakan untuk mengklaim perempuan-perempuan telah tercemar. Ada beberapa. Tidak semua !. Aku salah satunya yang steril.

    Ratusan kilometer jarak yang terentang. Memisahkan aku dan dia. Tidak, aku tidak merindukannya dalam kejauhan ini. Bisikan-bisikan itu tak layak menyentuh kisi-kisi hatiku. Hanya sesekali aku mencemaskannya. Dan namanya juga mulai mengisi hati dan doa malamku ! semoga dia baik-baik saja. Semoga diberi kesabaran dalam menghadapi gelombang kehidupan ini.

    Pertengahan ramadhan dia datang ke tempatku. Untuk menjawab tantanganku sekaligus janjinya padaku beberapa waktu lalu. Wajahnya penuh semangat saat kutemui ia di depan teras kontrakanku. ” Demi kamu hany, aku tepati janjiku ” katanya saat berbuka malam itu. Begitu selanjutnya ceritaku dan ceritanya mengalir bersama canda-canda yang menggelikan. Hingga diam-diam aku mengangguminya. Dia semakin menarik perhatianku. Ya, dia kembali menatapkupenuh harap agar aku selalu bisa bersamanya, apa maksudnya ? seharusnya dia kembali ke kota bunga malam ini.

    ” Langkahku berat untuk meninggalkanmu malam ini, hany ” katanya pelan

    ” Diam-diam selama ini aku merindukanmu ” dia menatapku lekat. Aku tak bisa menghindar. ” Ya, sepertinya aku juga ” akhirnya aku nyerah pada perasaanku. Kubiarkan semua yang menghimpit rongga hatiku melayang, menerpa samudera hatinya. Dia pun sebaliknya semakin jujur atas segala perasaannya padaku dan akhirnya antara hati kami menyatu. Aku benar-benar tak bisa menguasai perasaanku malam ini. Ya allah maafkan aku.

    Hari-hari melewati bersama suaranya, benar-benar terisi rasa kosong hati ini sebelumnya. Segala keluh kesahku, sedih dan kesalku juga bahagiaku tak pernah aku lewatkan untuk cerita bersamanya. Begitupun ia sangat setia dan sabar menerimaku apa adanya. datar dalam ritme yang sejajar. Hingga kemudian hari yang fitri penuh maaf itu tiba dan pertemuan ke dua kembali tercipta.

    Aluna cintaku bersamanya begitu berjalan dalam kesederhanaan. Semua berjalan tidak dalam pertemuan yang rutin. Cukup saling merasa ada, memiliki dan mejaga, hubunganku dengan angga dapat berjalan dalam kedataran dan ketulusan cinta. Terbesit keberkahan jalinan ini hingga hari raya adha terlewati.

    Kemana perginya hari-hari yang penuh gairah ? semuanya berganti menjadi kegelisahan yang tak bertepi. Apa yang menjadikan semua tak lagi berarti ? semu bisu, beku, bureng, imajinasiku mati. Kreativitasku sekarat. Pikiranku hanya melayang pada sesosok angga. Apa yang sebenarnya ia sembunyikan dari aku ?

    Display isi hati pada illahi di malam-malam adha ini penuh kegelisahan, semuanya sepi tak berinti lagi. Lafal wirid dan dzikir tanpa isi. Tak menyisakan jejak kesejukan seperti biasa. Tiba-tiba air mataku menetes. Aku merasa telah disakiti olehnya, kenapa ?

    Ada bayang-bayang yang senantiasa mengejar. Bayang-bayang yang membangkitkan keletihan. Mengubur hari-hari yang penuh vitalitas. Mengorek duka masa lalu. Cerita malas dan terbuang waktu percuma.

    Ketakutan mulai menyergapku. Kecemasan yang terus berjalan menggapai puncak. Bayang-bayang itu mulai membunuhku. Kreativitasku, nuraniku. Bayang-bayang itu seperti drakula yang menghisap habis isi tabung air mataku, dan mataku mulai letih kekeringan.

    Kegamangan perlahan menyergap saat kurasa al-kahfi sepanjang lorong tak berujung. Namun aku terus melangkah tersaruk-saruk menyibak tirai gelap di balik diamnya. Meski sesekali tulisan di balik layar kuning muncul ” tidak usah, hany !”.

    Aku bertanya padanya, kenapa sikapnya selama ini, adakah sebuah masalah yang kemudian menghimpitmu ? ” Aku dijodohkan, hany aku mohon maaf aku belum bisa meneruskan untukmu ” aku hampir mati jantungan saat dia menjawab tanpa berani menatapku. ” kamu tak bisa mempertahankan aku, apa janjimu dulu angga ?” aku menantang dia. Angga menunduk hanya dengan jawaban menggeleng pelan ia berikan.

    ” seandainya ini yang terjadi, aku minta kamu dengan ikhlas bisa merelakan ’ ucapnya pelan. Perlahan tapi pasti air mataku menetes. Tak kuasa sebenarnya aku menerima ini. Sekian kali aku harus terluka. Pertama kali aku tersakiti kejernihan dari cinta yang kuiberikan. Hati yang telah lama kujaga ini tiba-tiba berlumur darah yang pedih. Betadine dan perban yang dulu ia berikan kembali merembes ke lubang hati terdalam. Saat ini sekuat tenaga aku mencoba melihatnya utuh. Suara-suara yang selama ini hanya kudengar gemanya mulai kuperhatikan baik-baik.

    ” kamu tega, angga !”

    ” maafkan aku hany, tak bermaksud aku mneyakiti hatimu” ia menatapku sebentar kemudian menunduk kembali, tak berani entah tak tega ia padaku ?.

    Apakah ia cikup kredibel disebut laki-laki sholih ?. Dengan semua perangai dan tutur katanya. Benar aku kenal dia baik. Benar dia dari keluarga pesantren. Benar ia berpeci. Tapi apakah yang seperti itu yang memnjadi imamku ? Apa bukan Playboy rohani namanya? menggunakan dalih agama sebagai lipstik penarik. Huh !

    Seperti inikah rasanya putus cinta ? sendiri di planet sebesar bumi yang begitu kerdil disemesta alam. Dayaku musnah. Bahkan untuk sekedar menegakkan tulang leher.

    Cinta ini berakhir sudah setelah melewati pergulatan panjang. Cinta yang denga kurang ajar menyelinap tiga bulan silam. Cinta yang bahkan sempat tak pernah menimbulkan tengkar, namun telah membuatku menjadi buta. Membuat ramadhanku sia-sia. Membuat uang dan waktuku terbuang percuma. Membuat selapus tipis di hatiku yang membatasi dari keakraban teman-teman.

    Tak ada alasan. Allah penguasa segalanya. Ia takkan berubah tanpa kehendak-Nya. Ia takkan kehilangan rezeki sepanjang masih diberi-Nya kehidupan. Untuk apa aku mengkhawatirkannya ?

    Ini memang berat, tapi aku harus kuat !

    ******************************** @ @ @ ********************************

    Beberapa bulan aku dan dia tak ada komunikasi. Kini dia mencul lagi dalam layarku. Setelah kudengar kabar dia putus dengan kekasih pemberian orang tuanya. Masih sama, tak ada yang berubah. Dia masih saja melontarkan cerita-ceritanya, kelukaan, mimpinya. Hanya saja sekeping hati dalam dadaku ini telah kembali. Goresan luka itu memang ada, karena aku manusia. Selarik dzikir kutambalkan dan kutekan kuat-kuat dengan sepotong ayair.

    Dalam kalbuku ada cinta

    Pernah kuunggahkan untuk seorang dalam tulusku

    Namun sekeping ini lalu terluka

    Aku seorang hamba

    Pada yang Esa di atas itu

    Kupasrahkan segala jalanku, segala cintaki kini

    Kebahagiaan pasti akan tiba.

    Segalanya ada di hati kan ? sesal itu kerap kali datang juga, mengapa kubelenggu nurani ? Tapi ah, itu biarlah menjadi sepenggal kisah lalu yang tak pantas di ungkap.

    Apa? jangan pernah tanyakan siapa dia ! bahkan sisi hatiku yang lain pun tak pernah tahu. tak perlu kan, membuka aib yang sudah disembunyikan Allah ? Biarlah itu menjadi sepenggal kisah lalu yang memperkaya pengalamanku.

    Sekarang aku hanya ingin bilang ” Selamat tinggal cinta, selamat datang cinta, dan terima kasih sejernih luka dari cinta ”

    Kamar Hijau, Mei 2010

    Buat seorang yang menangis waktu itu,

    ” Jangan larut dalam duka, Kuatkan hatimu, Dear ! ”



    Aziel Az-Zahra

  • Bookmark and Share

5 comments:

  1. Museum says:

    salam kenal .
    keren banget tulisannya .
    bikin kita jugga adda di cerita tersebut .
    sukses .

  1. umy says:

    wahh,, mantap bgt,,

  1. salam kenal .
    nice post .
    thanks .

  1. Car Air : ok ! salam kenal jga...

Tinggalkan Komentar

Silahkan cuap cuap disini yach, kritik saran yang membangun sangat kita hargai...
Thxz 4 all, 4 u're respect.

Teman-Teman Menyapa

Free Shoutbox by ShoutCamp

Related Link

Search Engine Submission - AddMe Marketing & SEO Blogs

Komentar Terbaru